Join The Community

Senin, 06 Desember 2010

Mencapai Sasaran Hidup Anda

Apakah Anda memiliki rencanMencapai Sasaran Hidup Andaa jangka panjang, namun tindakan Anda hanya berlaku untuk jangka pendek saja?

Jika ya, maka Anda sedang menempuh jalan menuju kehancuran (bahasanya serem banget ya…).

Jika misalnya Anda memiliki sasaran atau target bahwa Anda harus berolahraga untuk bisa turun berat badan, maka Anda harus menjadikan olah raga sebagai kebiasaan. Jika Anda punya rencana untuk menurunkan berat badan, namun Anda hanya melakukan tindakan untuk jangka pendek saja, seperti olah raga yang hanya sekali-sekali, maka ini sama saja. Anda bisa saja turun berat badan, tapi tak lama lagi berat badan Anda akan kembali seperti semula.

Seperti halnya contoh di atas, perubahan dalam karir juga perlu waktu dan perencanaan, karena sasaran Anda kemungkinan besar tak akan bisa tercapai dalam waktu singkat.

Sekarang ini, dunia kita telah bergeser. Kita sekarang sudah bisa menikmati teknologi voice-mail, e-mail, telepon genggam, dan berbagai teknologi lain yang membuat waktu “menunggu” kita menjadi hampir tak ada lagi. Semua berjalan dengan lebih mudah dan cepat.

Dengan kemudahan akses informasi, maka orang juga banyak yang berharap bahwa kemudahan dalam mewujudkan sasaran hidup juga bisa meningkat. Di media elektronik misalnya, kita bisa melihat berbagai acara reality show atau kuis yang bisa mewujudkan “mimpi” seseorang dalam waktu singkat. Di internet juga begitu, ada banyak sekali situs yang menawarkan peluang bisnis cepat kaya.

Padahal, tidak selalu demikian adanya. Berbagai hal di zaman sekarang memang sudah menjadi semakin mudah dan cepat, namun segala usaha tetaplah butuh komitmen dan waktu. Mungkin waktunya tidak selama bertahun-tahun lalu seperti ketika sebelum internet ditemukan, tapi tetap butuh komitmen dan waktu.

Pada awalnya, orang harus memiliki komitmen untuk mencapai sasaran, karena tanpa komitmen sasaran hidup tidak akan berpengaruh pada tindakan (Locke & Latham, 1990)

Misalnya, sasaran Anda saat ini adalah untuk melatih kucing Anda agar menjadi lebih patuh. Dalam proses pelatihan tersebut, tentu Anda tahu bahwa Anda akan membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Dalam kasus ini, Anda sudah siap menerima risiko itu karena Anda ingin agar kucing Anda bisa menurut pada Anda. Jika memang Anda bisa sabar dan berkomitmen terhadap kucing Anda, bisakah Anda juga bersikap sabar terhadap diri sendiri?

Atau kalau Anda tidak punya kucing, ketika Anda menanam pohon, maka Anda tentu akan menyiramnya secara teratur, dan memberikan perawatan-perawatan lain agar pohon tersebut bisa tumbuh besar dan akhirnya menghasilkan buah. Apakah Anda merawat diri Anda sendiri, seperti ketika Anda merawat pohon tersebut?

Usaha yang tepat disertai dengan kesabaran tentu akan berbuah manis.

Nah, selain hal-hal tersebut di atas, hal lain yang bisa Anda lakukan untuk bisa melangkah lebih dekat pada sasaran dalam kehidupan adalah dengan memecah sasaran jangka panjang Anda menjadi suatu sub-sasaran.

Misalnya, Anda ingin mendapatkan penghasilan sebesar Rp 40 juta per bulan. Anda bisa memecah-mecah sasaran Anda tersebut, seperti Rp 10 juta per minggu, lalu 1,5 juta per hari, dan seterusnya. Jadi, untuk bisa mencapai Rp 40 juta per minggu, maka Anda bisa tahu berapa produk yang harus Anda jual tiap harinya, tiap bulannya, dan seterusnya.

Pemecahan sasaran menjadi sub-sasaran yang lebih spesifik seperti ini akan bisa lebih meningkatkan regulasi diri (self-regulation) dan mengaktifkan evaluasi diri (self-evaluation) daripada sasaran yang lebih luas, seperti misalnya “saya akan melakukan yang terbaik" atau "saya akan berusaha keras" (Locke & Latham, 1990)

Jadi, pecah-pecahlah sasaran Anda. Kalau diibaratkan, hari ini Anda menyiapkan tanahnya dahulu, besok baru menanam benih tanaman Anda. 


Untuk lebih jelas, Klik Disini

0 komentar:

Posting Komentar