Ketika tidur merupakan saat tubuh rileks nah sebaiknya ketika tidur kita harus mengatur cara berpakaian, misal memakai pakaian yang longgar dan memakai baju dalam yang tidak ketat yang biasa di pakai. Secara ilmiah cara berpakain tersebut agar tidur kita nyaman hal ini dikemukakan Dr. Maruyama dari Sapparo, Jepang.
Pakaian yang menekan perut atau dada, dapat menyebabkan penekanan saraf sehingga akan memengaruhi fungsi organ yang bersangkutan. Berdasarkan eksperimen, hal itu dapat menimbulkan berbagai kelainan, seperti diare, sembelit, pusing dan gatal. Dr. Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr. Maruyama tersebut.
Wanita yang memakai celana dalam/BH ketika tidur, apalagi ketat, dapat menyebabkan alergi saluran pernapasan, serta mengganggu kegiatan seharian setelah bangun tidur. Penderita penyakit itu kian meningkat, jumlah penderita alergi saluran pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Peningkatan ini kemungkinan besar akibat pemakaian pakaian dalam yang ketat.
Pemakaian pakaian dalam ketat didasarkan pada keinginan para wanita agar dapat menampakkan kelangsingan tubuh hal ini menurut ahli kosmetik, misal besarnya payudara/panggul dapat ditekan hingga 25% dengan pakaian dalam yang ketat. Padahal itu hanya bersifat semu sebenarnya tidak berpengaruh terhadap kelangsingan tubuh dan jika tidak dinetralisir, dapat merusak garis-garis pada kulit. Banyak ahli kedokteran yang menyarankan agar wanita ketika tidur tidak memakai pakaian dalam. Bukan seharian karena menurut sebagian ahli kosmetik hal ini dapat meloyokan payudara/panggul.
Terlepas dari eksperimen itu, oleh sebagian ahli dokteran, konsep itu memang rasional. Logikanya ketika anda menolong korban yang tenggelam, tentu pertolongan awal yang akan diberikan adalah membuka segala yang menjerat tubuh atau melonggarkan pakaian yang menjerat, termasuk pakaian dalam. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan keleluasaan terhadap sistem pernapasan korban.
Keuntungan ketika tidur tidak menggunakan pakaian yang ketat/pakaian dalam adalah :
- Sirkulasi darah, termasuk di sekitar pakaian dalam, akan lebih baik, lebih lancar dan lebih sempurna.
- Elastisitas tubuh akan lebih lentur, hingga dapat membuat tidur lebih tenang atau lebih nyenyak.
- Kehangatan tubuh lebih alami. Kini timbul kesan, dengan pakaian dalam, kehangatan tubuh akan meningkat. Ini persepsi yang salah, justru tanpa pakaian dalam, tubuh akan lebih mudah dihangatkan.
- Kehalusan kulit akan lebih baik, meskipun dalam kapasitas sangat kecil (baru dapat dirasakan beberapa bulan kemudian). Karena kulit memperoleh oksigen yang lebih banyak/lebih lancar. Bagi mereka yang kurang pandai/terampil menjaga kesehatan, melepaskan pakaian dalam menjelang tidur, lebih ditekankan.
0 komentar:
Posting Komentar